Pipiet Senja
Lakonku sebagai penyintas Talasemia bisa berbuku-buku. Maklum bukan penyakit, melainkan cacat genetik. Tergantung transfusi darah seumur hidup.
Ceritaku kali ini terserang sakit dada, nyeri sampai ke punggung. Segera ke klinik, minta rujukan ke rumah sakit Primaya. Setidaknya bisa konsul ke dokter jantung.
Aku mengira ini urusan jantung, karena kardiomegali sejak 1989, saat mengandung Butet. Ternyata tidak bisa di Primaya, sudah penuh konsul jantungnya sampai 22 Agustus.
Setelah menahan nyeri berkepanjangan, bikin tensi menyala, dua malam tak bisa tidur. Kuputuskan ke IGD RSUI, minta diantar Mbak Atun.
Di IGD RSUI segera ditangani dengan gercep. Dioksigen, Ceklab, EKG, Rongent hasilnya harus katerisasi. Diprediksi ada penyumbatan jantung, jika benar akan lanjut pasang ring. Mau dilaksanakan hari ini juga. Kalau ditunda kuatir akan bertambah parah, jelas seorang koas jilbaber.
Harus ada persetujuan keluarga. Sementara aku sudah sendirian. Kutunggu Butet yang sedang persiapan tugas ke Bangkok. Dia datang sekitar pukul empat sore.
Ceritanya diangkutlah si Manini Zein ini ke ruang operasi. Kusangka dibius lokal itu tidak menyakitkan. Ternyata ya Allahu Akbar, sakitnya dahsyat!
Sebelum kehilangan kesadaran kugumam terus; Allah, Allah, Allah.... hanya 15 menit tapi serasa lama nian!
Lanjut dapat kamar dipindah ke ruangan rawat. Sepanjang malam merasakan nyeri luar biasa di bagian punggung, bekas operasi lumbal. Belum nyeri di lengan bekas katerisasi yang bengkak, menggembung keunguan.
Pukul sembilan malam dokter jantung visit, periksa dan bilang;"Tak ada penyumbatan, masih baik. Besok boleh pulang!"
"Tolong minta konsul ke Orthopaedi, dokter, punggungku nyeri banget. Persis seperti saat saraf kejepit 2022," pintaku.
"Oh, besok setelah Echo bisa konsul ke Orthopaedi."
Eeeh, terjadilah kehebohan di Echo harus menunggu selama 2 jam di kursi roda. Tambah nyeri punggungku dan sesak napas!
Kembali ke ruangan rawat, diberi tahu bahwa dokter Orthopaedi sudah datang, mau periksa saat aku di Echo. Nah, kenapa tak diatur waktunya?
Dengan ringan perawat menjelaskan sbb:"Nanti konsul ke Jantung 18 Agustus. Baru minta dikonsulkan ke Orthopaedi...."
Artinya harus menunggu berhari-hari. Apa bisa bertahan dengan menanggung nyeri yang kian hebat ini? Nyeri yang bikin sesak napas dan tensi sampai 205/100?
Aku nekad tak sudi pulang kalau belum ada solusi urusan Orthopaedi ini. Lihat saja. Kalau dipaksa pulang dan terjadi sesuatu; sumpah; "Awaaaas gw gentayangin loh!"
#AturanBpjs
#Opname3Hari
#MasihSakitTetapPulang
Posting Komentar