Menghindari Kemiskinan: Pajero Saya Sedekahkan


Oleh: Jonru Ginting

Ini adalah cerita yang sejak awal tidak ingin saya ceritakan, karena pertimbangan tertentu.

Kini dengan pertimbangan yang jauh lebih banyak, saya putuskan untuk menceritakan semuanya. Terserah jika Anda menuduh riya. Saya tidak peduli karena Allah Maha Tahu mengenai isi hati saya.

Ya, bulan Oktober 2022 lalu, saya mendapat reward mobil Pajero Cash dari bisnis yang (saat itu) saya jalankan, yakni PT B*** (sekarang "ganti nama" jadi BRI***NT.B*Z)

Tentu saya sangat bahagia. Karena ini termasuk reward paling bergengsi di bisnis tersebut.

Apalagi karena saya mendapatkannya pakai poin promo. Maksudnya: Syarat untuk mendapat Pajero Cash adalah 3000 pasang poin. Tapi karena poin promo, Pajero Cash bisa kita dapatkan hanya dengan syarat 1500 pasang poin. Alias diskon poin 50%.

Selama ini, PT B*** selalu mengklaim bahwa poin promo merupakan bukti bahwa mereka sangat baik hati. "Mana ada perusahaan lain di luar sana, yang poin promonya didiskon 50%? Hanya PT B*** yang seperti itu! Karena PT B*** adalah bisnis yang sangat baik hati."

Seperti itulah gembar-gembor mereka. Dan tragisnya, dulu saya pun sering berkata seperti itu hehehe....

Belakangan saya sadar, bahwa promo itu cuma JEBAKAN BETMEN. Ternyata itulah cara mereka untuk menyandera kita, agar kita tidak bisa keluar dari bisnis tersebut.

"Hm..., jebakan betmen? Maksudnya gimana?"

Begini, Bro:

Poin promo itu ilustrasinya seperti kita beli mobil, tapi bayarnya baru 50%. Alias belum lunas. Karena belum lunas, maka BPKB ditahan oleh perusahaan. Nanti setelah poin 3000 pasang tercapai, BPKB akan diserahkan pada kita.

Seperti itu aturannya, dan seperti itulah yang selama ini terjadi.

Jika sisa 1500 pasang poin bisa tercapai dengan mudah dan cepat, maka tidak ada masalah apapun. Dan ada beberapa mitra yang berhasil mengumpulkan poin tersebut.

Intinya, para mitra yang sudah tembus LUXURY CASH adalah mereka yang "beruntung", karena BPKB mobil sudah dikembalikan.

Namun tragisnya, ada ratusan (bahkan mungkin ribuan) mitra lainnya yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan 1500 pasang poin tersebut.

Penyebabnya:

1. Modal untuk gabung yang semakin mahal, sehingga makin jarang orang yang mau gabung.

2. Viralnya "leader apos" membuat citra bisnis tersebut semakin buruk.

3. Harga produk yang mahal, sehingga sulit dijual di pasaran. Selama ini, hampir semua produknya hanya dibeli oleh para member saja.

Tiga hal di atas menyebabkan banyak mitra peraih Mobil Cash yang mengalami PENURUNAN OMSET.

Mereka punya mobil, tapi penghasilan bulanan hanya Rp 5 juta, atau Rp 2 juta.

Padahal jika punya mobil dan dipakai sehari-hari, untuk beli bensin saja bisa habis Rp 4 jutaan PERBULAN.

Artinya: Biaya operasional lebih besar dibanding penghasilan!

Itulah yang saya alami! Selama setahun lebih saya mengalami tekanan mental, karena punya mobil Pajero namun tak ada uang untuk beli solar.

Saya bahkan terpaksa berutang sampai Rp 60 juta, karena sering kekurangan uang.

Padahal saya aslinya tidak suka berutang. Dulu saya gabung PT B*** dalam keadaan tidak punya utang. Eh setelah tembus Pajero Cash justru punya utang!

TRAGIS BANGET, KAN?

Padahal katanya ini bisnis solusi bebas utang! Hehehe.....

Awalnya, saya mengira bahwa yang mengalami seperti itu hanya saya sendirian.

Tapi belakangan saya tahu, ternyata saya tidak sendirian! Yang mengalami seperti itu sangat banyak. Ada ratusan mitra, bahkan mungkin ribuan!

(Setelah saya keluar dari bisnis tersebut, banyak mitra yang menghubungi saya untuk curhat, bahwa mereka pun mengalami nasib yang lebih kurang sama dengan saya).

Selama setahun lebih, hidup saya menderita karena kekurangan uang. Banyak cerita sedih, stres, tragis, bahkan depresi dan menahan malu.

Hubungan saya dengan keluarga pun menjadi terganggu. Berantem dengan istri. Anak-anak menjauh. Dan masih banyak kisah memilukan lainnya.

Orang lain mengira saya sudah kaya raya karena punya mobil Pajero. Padahal faktanya sangat bertolak belakang.

"Lho, kenapa mobilnya tidak dijual saja?" ujar banyak teman.

Ya, kalau mobilnya bisa dijual, tentu masalah seperti di atas tidak akan pernah terjadi.

Tapi seperti yang saya jelaskan di atas: BPKB mobil ditahan oleh perusahaan. Ini tentu menyebabkan mobil sulit dijual.

Dan inilah yang saya sebut sebagai JEBAKAN BETMEN tersebut.

Karena BPKB ditahan, maka kita tidak bisa menjual mobilnya.

Maka banyak mitra yang terpaksa terus menjalankan bisnis tersebut (walau aslinya mereka sudah ingin keluar), hanya agar bisa "melunasi" sisa poin, agar BPKB bisa dikembalikan.

Jadi sekadar info saja: Sebenarnya banyak banget mitra di perusahaan tersebut yang sudah ingin keluar, tapi tak bisa karena mereka masih "terjebak".

Inilah alasannya, kenapa saya kini berpendapat bahwa POIN PROMO itu hanya jebakan betmen. Poin promo itu hanyalah cara perusahaan untuk MENYANDERA KITA, agar kita tidak bisa keluar dari sana.

Saya sudah pernah minta tolong ke owner perusahaan tersebut. Saya minta kebijakan beliau agar mobil saya dijual, karena saya sedang kesulitan keuangan.

Tapi beliau tidak menjawab. Pesan saya di WhatsApp hanya dibaca saja. Titik.

"Lho, kenapa sejak awal Bang Jonru mau membeli mobil Pajero?"

Saya membelinya karena diharuskan oleh perusahaan. Kata mereka demi strategi marketing, agar makin banyak orang yang tertarik untuk gabung.

Jadi suka atau tidak suka, mobil Pajero tetap harus kita beli.

Jadi begitulah ceritanya, Sahabat Sekalian! Selama setahun lebih saya mengalami DILEMA, depresi, dan bingung luar biasa.

Saking bingungnya, suatu hari saya bahkan sempat berpikir, "Gimana kalau Pajero ini saya taruh aja di pinggir jalan, tak usah dikunci, agar diambil oleh maling."

Saya sempat berpikir seperti itu, saking stress dan bingungnya!

Sebab bagi saya, mobil tersebut hanya jadi BEBAN.

Suatu hari menjelang bulan ramadhan 2025, saya berpikir bahwa "penderitaan hidup ini harus segera diakhiri. Saya tidak mau terus-menerus bernasib seperti ini."

Oleh karena itu, saya harus melakukan HAL LUAR BIASA. Hal yang tidak umum dan tidak lazim.

Saya percaya bahwa PERUBAHAN NASIB hanya akan kita alami jika kita BERANI melakukan hal yang BERBEDA.

Setelah berpikir seperti itu, tiba-tiba sebuah ide terlintas di pikiran saya:

"Bismillah. Mobil Pajero itu saya sedekahkan saja!"

Ya, saya sangat percaya pada kekuatan MARKETING LANGIT. Inilah marketing yang akan mendatangkan keajaiban dalam hidup kita.

Jadi saya putuskan untuk menyedekahkan mobil Pajero tersebut. Saya sedekahkan dengan niat hanya mengharapkan PERTOLONGAN ALLAH semata. Saya tidak mau mengharapkan bantuan dari makhluk manapun. Pokoknya niat benar-benar saya luruskan.

Saya pun langsung menghubungi owner PT B***. Saya sampaikan keputusan saya untuk mengundurkan diri dari bisnis tersebut.

"Dan mobil Pajero saya, silahkan diambil untuk disedekahkan. Terserah mau disedekahkan ke mana."

Dulu, saat saya memohon-mohon agar mobil saya dijual, beliau tidak menjawab apapun. Saya dicuekin!

Kini, setelah saya sampaikan niat untuk menyedekahkan mobil itu lewat dia, eh... dia langsung menjawab hanya dalam hitungan beberapa detik!

"Oke, siap. Setuju!" katanya.

Hanya itu saja jawaban beliau. Jawaban yang membuat saya sempat bingung, "Dia ini setuju untuk sedekahnya, untuk pengundurkan diri saya, atau kedua-duanya?"

Sampai sekarang saya tidak tahu jawabannya.

Singkat cerita, mobil Pajero itu pun saya sedekahkan MELALUI beliau.

Keesokan harinya, istri saya berkata bahwa utang Rp 10 juta ke Kakak Ipar harus dibayar pekan ini.

Saya tentu bingung, karena saat itu saya sama sekali tidak punya uang. Saya tidak tahu harus membayar utang dengan cara apa!

Maka saya pun putuskan untuk berangkat ke masjid, shalat berjamaah, dan setelah itu saya dzikir dan berdoa selama sekitar 30 menit.

Saat itulah saya menangis dan CURHAT pada Allah.

"Ya Allah... Engkau Maha Tahu bahwa aku baru saja melakukan sedekah ekstrim, dengan cara menyedekahkan mobil Pajero, yang harga pasarannya saat ini sekitar 400 juta.

Aku menyedekahkan mobil itu hanya karena mengharapkan pertolonganMU ya Allah. Aku tidak mau mengharapkan pertolongan dari makhluk manapun. Dan Engkau Maha Tahu mengenai niat di hatiku.

Oleh  karena itu, Tolonglah HambaMU ini Ya Allah. Tolonglah HambaMU ini."

Saya terus berdoa, sambil menangis, curhat, mengadukan semua masalah saya kepada Allah.

Saya bacakan Al Quran surah Ali Imran ayat 26-27 berulang-ulang, selama sekitar 30 menit.

Setelah itu saya bergegas untuk pulang ke rumah.

Dan ketika langkah saya baru tiba di pelataran masjid, tiba-tiba owner PT B*** mengirim pesan di WhatsApp. Katanya, "Bang Jonru, boleh gak jika mobilnya saya bayar 150 juta?"

Masya Allah! Saya sangat bahagia membaca pesan itu! Allah langsung menghadirkan KEAJAIBAN, hanya beberapa menit setelah saya meminta pertolonganNya.

Bagi saya yang sedang tidak punya uang sepeser pun, uang Rp 150 juta sangatlah besar. Uang sebesar itu sangat cukup untuk membayar utang, dan  menyelesaikan berbagai masalah yang selama ini saya alami.

Saya segera mengiyakan. Saya tidak mau nawar. Sebab kalau nawar, artinya niat saya - yang awalnya sedekah - sudah berubah menjadi transaksi jual beli.

Dan saya tidak mau mengubah niat tersebut.

Banyak teman yang berkata, "Harga 150 juta itu terlalu murah."

Ya whatever-lah. Saya tidak mau mikirin itu. 

Bagi saya: Masalah keuangan dan berbagai masalah yang menyertainya kini sudah teratasi. Bagi saya itu sudah sangat lebih dari cukup.

Dan hikmah dari pengalaman di atas adalah:

Ketika kita melakukan MARKETING LANGIT, dan hanya mengharapkan pertolongan Allah, tidak mengharapkan pertolongan dari makhluk manapun, maka saat itulah Allah akan mendatangkan pertolongan yang TAK TERDUGA.

Alhamdulillah, saya sudah mengalaminya!

Kini: Saya sudah tidak punya mobil, tapi alhamdulillah rasanya JAUH LEBIH BAHAGIA.

Semoga kisah ini bermanfaat bagi Sahabat Sekalian, dan bisa menjadi SUMBER INSPIRASI.

Terima Kasih.

Jakarta, 18 Agustus 2025

#WaspadalahBisnisZalim


0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama