Rizal Tanjung adalah seorang seniman dan budayawan kelahiran Padang, 5 Februari 1959, yang telah mendedikasikan hidupnya di dunia seni sejak tahun 1975. Menempuh pendidikan di Sekolah Seni Rupa Indonesia (SSRI) Padang, Rizal Tanjung terus menapaki perjalanan berkesenian dengan mendirikan Teater Moeka pada tahun 1979, yang kemudian bertransformasi menjadi Old Track Teater pada tahun 2004.
Sebagai tokoh penting dalam perkembangan seni di Sumatera Barat, ia telah menyutradarai 63 pementasan drama di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, ia aktif menulis di berbagai media cetak lokal dan nasional, dengan karya yang mencakup naskah lakon, cerpen, cerbung, puisi, artikel kebudayaan, serta makalah pengembangan seni tradisional, modern, dan kontemporer.
Beberapa karyanya yang dikenal di antaranya Sandiwara Sandiwara, Minus I, Melody, Kaco Batuang, Harimau Agam di Negeri Cina, Trilogi Asal Usul Danau Maninjau, dan Ruang Hampa.
Dalam bidang organisasi, Rizal Tanjung pernah menjabat sebagai Ketua Teater Moeka Padang, Ketua Lembaga Kesenian Old Track, Ketua Lembaga Pendidikan Sekapur Sirih, dan Ketua Forum Komunikasi Media Tradisional (FK-METRA) Padang. Ia juga pernah menjadi pengurus di Dewan Kesenian Sumatera Barat dan Dewan Kesenian Padang, serta aktif di Lembaga Bumi Kebudayaan.
Kiprahnya tidak hanya di panggung teater, tetapi juga sebagai pengamat, dewan juri, narasumber, dan kurator di berbagai instansi pemerintah seperti Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan, Dinas Kominfo, UPTD Taman Budaya, dan perguruan tinggi di Sumatera Barat. Rizal Tanjung juga pernah menjadi kurator di Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK), menunjukkan kontribusi besarnya dalam menjaga dan mengembangkan kebudayaan lokal.
Dedikasi dan konsistensinya menjadikan Rizal Tanjung sebagai salah satu tokoh penting dalam lanskap seni dan budaya Sumatera Barat, yang terus memperjuangkan keberlangsungan tradisi melalui karya dan pemikiran kreatif.
Posting Komentar