Belajar Sejarah Dari Sang Legenda: Moammar Khadaffi



Belajar Sejarah Dari Sang Legenda: Moammar Khadaffi

Orang Yang Dicintai 90% Rakyatnya

Dan Akhirnya Hancur Oleh 10% Pengkhianat!

Libya yang hancur oleh rakyatnya sendiri, padahal notabene akidahnya sama.

Indonesia sedang dan akan dibuat seperti Libya, Irak, Suriah dan Yaman.

Pemimpin yang pro akan rakyatnya, namun jadi korban propaganda kapitalis barat dan zionis.

Minggu ini menandai tragedi pembunuhan Presiden Libya Moammar Khadaffi.

Saat itu, Khadaffi sedang melarikan diri dari Tripoli ke Sirte, akibat serangan jet tempur barat AS NATO di ibukota Libya yang makin menjadi sejak penerapan no-fly-zone.

Perjalanannya terhenti di tengah jalan ketika jet Perancis dan drone AS menghancurkan konvoi mobilnya.

Dalam keadaan terluka. Presiden Khadaffi terseok-seok bersembunyi di saluran got, sebelum ditangkap oleh 'pemberontak' buatan AS dan Perancis.

"Jangan tembak, jangan tembak!” kata Khadaffi kepada sejumlah tentara NTC yang menyeretnya dari gorong-gorong, seperti dilansir dari Telegraph

Khadaffi diarak di jalan setelah diseret dari gorong-gorong.

Dengan kepala bersimbah darah dan busana nyaris tanggal seluruhnya, Khadaffi menjadi bulan-bulanan sejumlah tentara

yang tampak puas dengan kemenangannya. Ada yang menodongkan pistol, ada yang menjambak rambutnya.

Beberapa kali Khadaffi terjatuh 

sambil engusap wajahnya yang bersimbah darah.

Saat tertangkap, Khadaffi sudah bersimbah darah.

Terluka saat menghindari serangan tentara NATO dan NTC, beberapa menit sebelumnya.

Ketika ditangkap dan pemberontak mengelilinginya, Khadaffi seperti seorang idiot!

Khadaffi dihajar secara membabi-buta oleh orang yang notabene rakyatnya sendiri. Orang-orang yang telah diantarnya sebagai pemilik GDP tertinggi per kapita di dunia, memiliki angka harapan hidup terpanjang dan angka kemiskinan yang bahkan lebih rendah dibanding Kerajaan Belanda.

Ia disodomi dengan gagang pisau oleh orang yang notabene rakyatnya sendiri yang sudah diprovokasi oleh pemberontak propaganda barat AS NATO, sehingga rakyat rela membunuh yang pernah diantarkannya untuk menikmati pendidikan gratis, layanan kesehatan gratis, listrik gratis, pinjaman tanpa bunga, hingga apartemen gratis saat mereka menikah.

Ia ditembak di kepala dan di dada oleh orang yang notabene rakyatnya sendiri, yang diantarkannya memenuhi universitas-universitas, yang dikuliahkannya ke luar negeri, lengkap dengan gaji bulanan dan mobil, yang tetap diberi tunjangan meski menganggur setelah lulus.

1986, Khadaffi sempat lolos dari maut.

Jet tempur AS menjatuhkan bom seberat 1 ton di barak Khadaffi di Bab al-Azizya.

Bom itu tepat jatuh di tempat tidurnya, membunuh putrinya berusia 2 tahun, yang sering tidur bersamanya.

Malam itu, ia tak berada di tempat.

Baik atau buruk, Khadaffi hanyalah seorang Bedouin yang lahir dalam tenda.

Ia membenci kemiskinan dan korupnya dunia Arab, yang didominasi dan dieksploitasi oleh AS, Perancis dan Inggris.

Ia juga merupakan pendukung Palestina, Nelson Mandela, Tentara Republik Irlandia dan separatis Basque.

Kini rakyat Libya menyesal telah menggulingkan Khadaffi.  Libya telah hancur, Libya telah dalam genggaman barat AS NATO. Rakyat menjadi budak, yang menikmati adalah elit-elit yang rakus kekuasaan.

Pilihan revolusi jauh dari harapan.

"Ketika kami berdemonstrasi menjatuhkan Khadaffi, kami bermimpi akan menikmati kekayaan negara ini. Sekarang kami menyesal."

"Kini kami dikelilingi oleh penjahat dan gembong yang haus perang , dan haus akan minyak. Kehidupan sangat susah, kemiskinan meningkat dan siang malam kami hidup dalam ketakutan."

Penyesalan selalu datang terlambat.

Nikmatilah sekarang hasil SARACEN orang yang haus akan kekuasaan dan minyak.

Cukup sudah Libya, Irak, Suriah dan beberapa negara di Timur Tengah yang hancur dan seluruh rakyat yang terlibat menghancurkan negaranya menyesal yang sudah terhasut propaganda barat-China fitnah hoax.

Indonesia tak boleh mengikuti jejak kehancuran akibat kebodohan dan kekonyolan ini!

Sadarlah!

Waspadalah!

Jangan mau kita diadu domba sehingga jadi terpecah belah. Marilah kita pikirkan kesejahteraan anak cucu kita di masa depan. 

Belajar dan memahami agar masyarakat paham dan melek politik busuk Negara Super Power/China yang menggunakan orang lokal (bajingan tolol)

Mari kita ambil hikmah dari  pengalaman negara lain yang hancur oleh rakyatnya sendiri, sedangkan yang mengeruk keuntungan adalah Bangsa Asing yang mau menjajah ekonomi dengan utang.

Lagu Kita Masih Sama : Indonesia Raya 🇲🇨

Bendera Kita Masih Sama : Merah Putih 🇲🇨

Merdeka!

Allahu Akbar!

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama