Aku Cinta Indonesia: Tumbangkan Rezim Zalim!



Pipiet Senja

Berita dari negeriku semakin ajaib, Kawan

Simak lembar-lembar media

Begitu miris melukis tragedi anak negeri

Kalau bukan kemiskinan

Niscaya kelaparan

Sembako semakin tinggi

Barisan gepeng mengular panjang


Tidak di kota dan tidak di daerah

Sama menguar duka

Luka menganga dan berdarah

Adakah engkau malu jadi anak Indonesia, wahai Kawan?

Tidak, aku cinta Indonesia!


Bukan salah Pertiwi mengandung

Kolam susu mendadak sangar

Bising kodok ngorek kodok ngorek

Melipir hingga pelosok negeri

 

Lihatlah, hutan-hutan kebakaran

Hatta bukan urusannya

Lihatlah, Masjid Tolikara menyala

Pelaku mejeng selfian di Istana


Lihatlah, mahasiswa hendak demo

Suapan lezat santap siang

Garda muda bungkam seribu bahasa


Tengoklah, para pengkhianat bangsa

Nyata petinggi tak punya nurani

Hobi omong kosong

Berkoar kesana-kemari

Dana ada tersedia

Kerja, kerja, kerja, preeeet!


Sungguh benar banyak lahan kerja

Mendadak 10 juta seliweran

Namun bukan rakyat kita, Kawan!

Mata-mata sipit si kuning dari Utara

Itulah sebagai balas jasa

Demi ribuan triliun yang belum pasti lunas

Meski dibayar oleh tujuh turunan


Adakah engkau malu menjadi anak Indonesia, wahai Kawan?

Tidak, tidak malu sama sekali

Aku masih cinta Indonesia!


Bukan salah Pertiwi mengandung

Kolam susu mendadak sangar

Bising kodok ngorek kodok ngorek

Melipir hingga pelosok negeri


Usah baca media penuh dusta, wahai Kawan!

Semua berita jungkir balik

Kemiskinan diubah kesejahteraan

Kelaparan dicatat kekenyangan

Kejujuran ditulis dusta

Kebenaran dibilang fitnah

Kezaliman disanjung puja

Raja Hoax semayam di Istana!


Bumi menjadi langit

Kaki dan kepala tak beda

Laksana dunia terbalik

Adakah engkau malu jadi anak Indonesia, wahai Kawan?

Tidak, sama sekali tidak malu, saudaraku sebangsa dan setanah air

Aku tetap cinta negeriku

Bumi khatulistiwa dari Sabang sampai Merauke

Meski lautan hanya bernyanyi

Lagu kodok ngorek senantiasa

Masih ada hujan semesta doa


Warisan para pejuang yang telah mengukir indah

Sejarah kemerdekaan

Mari, kita rekatkan segenap hati

Kembali lantang menyuarakan

Cinta kita untuk Indonesia

Bangga kta untuk Indonesia

Jiwa dan raga kita demi Indonesia

Darah dan nyawa kita demi Indonesia


Dengar, dengar, dengarlah, saudaraku sebangsa dan setanah air!

Sumpah pemuda jangan pernah diingkari

Hingga detak jantung berhenti

Kita wajib pegang janji

NKRI harga mati!


Mari, kita lawan kezaliman

Tidak perlu mengundang asing aseng

Mari, kita lawan sendiri

Sebagaimana jejak langkah para pahlawan

Menoreh tinta emas

Terus berteriak lantang senantiasa

Merdeka! Merdeka! Merdeka!


RSUI, Agustus 2023

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama