Karya : Pulo Lasman Simanjuntak
BENIH BATU
sunyiku
hening
sepiku diam
tumbuh terasing
di semak belukar
dan tanah kerikil
ditabur
benih batu
berbuah kebenaran
sampai seratus kali lipat
jadi tabiat
lalu kubawa terbang
memburu awan
menyatu dengan tingkap-tingkap langit
meniup pekabaran malaikat
pada akhir zaman
Jakarta, Jumat 14 April 2023
RUMAH SEMAWI
membaca airmata
di bawah matahari
seperti aku mengiringi
perjalanan bishop gurun pasir
dengan tiga belas penderitaan
ditulis di kota efesus dan galatia
dipenjara bawah tanah kota roma
lalu kuperas lagi
kematian rohani
sebuah pertarungan paling brutal
tanpa sebilah sabit merah
rohku makin membara
mau berbalik menghadap tembok ratapan
penyesalan dibuang ke dasar lautan
paling dalam
kepada malaikat serafim kutitipkan
berlaksa-laksa dosa merah
seperti buah kirmizi
agar tubuhku yang sudah tumbuh bersayap
siap terbang menuju rumah semawi
di sana akan kutulis kembali
syair-syair awan
nyanyian kidung memanjang
jelang perayaan dua puluh lima abad
kutabur benih batin
air suci
di atas pelataran kekekalan
Jakarta, Senin 10 April 2023
AKU DAN LEGION
aku dan legion
tanpa sayap bertulang
terbang dari langit ketiga
terusir dari tanah suci
membawa api
menyala-nyala liar
lidahnya menyemburkan
kata-kata berbisa
keji dan kejam
sungguh mematikan
aku dan legion
lalu menyembah mezbah naik darah
berteriak sekeras-kerasnya
di gurun turun hujan beracun
mabuk air keras
mempermalukan semua jamaah
ada kesakitan bertalu-talu
ada hamba uang
dipersembahkan raja pezinah
dari negeri timur jauh
setia bersetubuh
dengan asytoret, milkon,
kamos dan molokh
aku dan legion
pada akhirnya tukar cerita
mau berdamai
berpelukan dengan sebongkah batu karang
sepakat membangun ribuan sungai
mata airnya hidup dan bertumbuh
mengalir sampai permukaan hati
Jakarta, Minggu 5 Maret 2023
MENULIS SAJAK DENGAN AIR LUMPUR
menulis sajak dengan air lumpur
tubuhku harus turun perlahan
ke kaki-kaki bumi
jaraknya dibatasi ribuan paralon
kadang tak puasa seharian
menelan perkakas biji besi
sampai bersekutu
dengan kegelisahan
tak mandi matahari
nyaris tiga tahun
aku buas memperkosa
apa saja binatang liar
yang menyusup dalam air tanah
menulis sajak dengan air lumpur
tak kunjung selesai
sampai bait ketiga
lalu kutebar kemarau
di area persawahan yang berkabut
baunya sangat membusuk
racunnya tiba-tiba membentuk
sebuah ritual yang menyebalkan
sehingga kulitku gatal dan keruh
membabi buta siang dan malam
maka menulis sajak dengan air lumpur
harus diakhiri dengan doa syafaat
biar mengalir kran air hikmat
dari hilir ke hulu
sungai-sungai kehidupan
tak putus pada mata air
sampai maranatha
di ujung senja
Jakarta, Rabu, 5 April 2023
RUMAH DAGON
suatu hari suci ketujuh
pikiranku diikat keras
sekeras sayap besi lusifer
tak punya biji kemaluan
dihembus roh amarah
persis seperti bukan mitos
kain membunuh habel
kemudian tanganku
berabad-abad tuli akut
diborgol ratusan legion liar
yang tiba-tiba muncul
untuk dibawa ke tanah kuburan
orang-orang hilang ingatan
sedangkan kakiku
setengah lumpuh
dicakar sadis
berdarah
kuku-kuku beelzebul
selaku penghulu setan
meniup sangkakala kekalahan
bahkan para baal peor, asytoret, milkon bersama kamos
menyusup ke dalam tubuhku yang jadi rumah dagon
sedang kelaparan rohani
haus disiram air keras
seperti akar pohon anggur
tumbuh sampai menembus
langit dan cakarawala ketiga
mereka juga bersekutu
dengan binatang dari dalam laut
dengan binatang dari dalam bumi
penjaga garis pantai dunia
sehingga nyaris kuabaikan
ajaran rahib palsu
yang berbuah ; azimat-tenung-sihir-arwah-
peramal, patung bernyawa
untuk kepelesiran
untuk kemewahan
untuk korupsi mamon
untuk gurun matahari
sampai ujung akhir zaman
aku harus menang
Jakarta, Kamis 30 Maret 2023
Posting Komentar