Jika Aku Pergi Jua, Cintaku



Bersama anak-anak korban Virus Menulis


Jika Aku Pergi, Jua, Cintaku
Oleh: Pipiet Senja

Kutulis puisi ini
Seusai konsultasi
Dengan dokter kardiologi
Di rumah sakit kita
Seperti biasa

Sosok bergelar spesialis jantung itu
Baru saja menyampaikan kepadaku
Perihal diagnosa penyakitku
Berdasar cek laborat terbaru
Kelainan darah bawaan
Hepatitis, kardiomegali, diabetus melitus
Istilah-istilah kedokteran itu
Terdengar sungguh menyeramkan di kupingku
Kutahu semuanya
Hanyalah akan menggiringku
Pada satu titik yakni: kematian

Maka, sebelum itu terjadi
Ingin kusampaikan puisi ini
Anggaplah sebagai wasiatku untukmu

Jika aku pergi, Cintaku
Tak ingin kudengar isak tangis berlebih
Tak ingin kulihat gulana histeris
Tak ingin menampak raut wajah
Memerah apalagi menyerah

Jika aku pergi, Cintaku
Biarkanlah ayat ayatNya tercurah
Bersama doa kalian yang menggugah
Bukan hanya basa basi
Melainkan keikhlasan yang istiqomah
Telah kulakoni setiap langkah
Dalam susah dan resah pasah
Telah kuukir malam malam dengan gagah.
Meskipun engkau tahu
Aku nyaris harus sendirian
Kuseret keyakinan:
Toh pulang pun hanya seorang diri
Pernahkah kau dengar keluh kesah
Selain damai menerima skenarioNya

Hidup begitu indah dan sarat berkah, Anakku
Karena cinta senantiasa
Mengurai dari bening matamu

 Jika aku pergi jua, Cintaku
Jauhkanlah segala hujatan atas namaku.
Mintakanlah pertobatan
Kepada sesiapapun mereka
 Sepercik ikhlasnya dan relanya 

Karena kutahu, Cintaku
Diriku bukanlah manusia suci
Tentulah masih ada janji yang belum kutunai
Utang yang belum terbayar
Khilaf yang tak sempat terurai
Sungguh, mintakanlah maafnya
Mintakanlah ridha dan ikhlas atas namaku

Jika aku pergi, Cintaku
Mungkin esok, mungkin lusa
Mungkin tak berapa lama lagi:
Lapangkanlah hatimu, Anakku.

Untuk senantiasa menerima skenarioNya ini
Kenanglah kisah yang indah indah saja.
Lupakanlah semua yang melukai
Menikam dan menghunjam dadamu

Maka, kuanggap penting juga
Tidak perlu ada perkabungan berlama lama.
Cukuplah, tunaikan segala rukun
Permandikan mayatku
Kafani jenazahku
Sebagaimana agama kita mengajarimu

Jika tidak menyusahkanmu, Nak
Kuburkanlah ibumu ini
Di sisi makam ibuku
Semoga kami masih bisa bertemu
Di alam barzah nanti

Pulanglah, anak anakku, cucu cucuku
Sahabatku dan semua
Yang menyayang dan kusayang
Pulanglah kalian ke tempat yang masih diizinkanNya.
Maka, aku pun akan pulang dalam dekapan Ilahi
Bersama seluruh lakon yang pernah kurekam
Dengan semesta cinta penaku

Aduhai, Cintaku
Sepertinya dari tadi aku asyik berkicau sendiri
Hingga lupa untuk mengucapkan
Terimakasihku yang dalam
Atas kebersamaan kita
Yang kutahu senantiasa
Mengalirkan kebahagiaan
Selamat tinggal, Cintaku
Semoga kita berjumpa kembali

Poliklinik Kardiologi, RSCM, 6 Pebruari 2013

6 Komentar

  1. Bundaa... syafakillah. Peluk erat dari Johor, :-(

    BalasHapus
  2. Syafakillah, Bunda....
    do'a kami dari jauh, semoga Bunda lekas sembuh..

    BalasHapus
  3. Hangat Terasa di pelupuk mata
    Membaca butiran suara hati bunda..
    Virusmu masih tertancap disni..
    Dalam membentuk berbagai imajinasi

    salam dari Kuala Lumpur Bunda
    mohon Share

    BalasHapus

Posting Komentar

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama