Kepingin Umroh Bareng Anak, Mantu dan Cucu

Kepingin nian pergi umroh bareng anak-anak, menantu dan cucu yang dua orang itu.
Haekal, Seli, Butet, Zein dan Zia. Beuh, mimpi kali yeeeee!

Sedangkan untuk mempertahankan agar bisa ditransfusi setiap dua bulan sekali, makan layak tiga kali sehari, dan terutama menebus obat, rasanya kudu jungkir-balik juga!

Profesiku penulis, fokus sejak remaja hanya dari ladang kreativitas menulis saya mencari rezeki.
Banyak orang mencibir dengan profesi yang satu ini; tukang nulis, ya? Juru tulis? Tukang mengkhayal?

Alhamdulillah, karena keyakinan dan leukeun istilah Sunda mah, yah....kurasa sukses juga daku sebagai seorang penulis. Bukuku berkisar 102 judul, masih menanti 8 judul lagi, insya Allah jika lancar terbit tahun ini, 2011.

Dengan buku, aku bisa keliling Tanah Air dan beberapa negara tetangga; Singapura, Brunei, Malaysia, Hong Kong,. Macau, China, Mesir, Dubai, Jeddah....bahkan diumrohkan dan dihajikan pun oleh seorang saudariku (mengakunya fans berat saya, alhamdulillah). Mungkin kasihan juga kepada daku yang saat itu 2006, kepingiiiiiiiin banget umroh dan haji. Alhamdulillah, itu sudah terlaksana!

Kusadari, betapa Sang Maha Pengasih begitu sayang kepada hamba yang lemah ini.
Ibaratnya hidupku ini sungguh pas-pasan, ya Sodara....

Pas mau wisata ke Singapura, tahu-tahu diajak Snada dolanan ke Batam, dan lanjut ke negeri Singa berkat Travel Cordova, yang juga telah mengumrohkan dan menghajikan kami, 2006.

Pas mau operasi yang kudu ada dana sekitar 60 jutaan itu, tahu-tahu Ustadz Bobby Herwibowo9 mengajak jamaahnya Majelis Al Kauny untuk sumbang dana kepada saya. Sehari sebelum diangkat limpa dan kandung empedu, tepatnya malam hari, Ustadz Yusuf Mansur langsung menelepon dari Mekkah. Dia bilang, tenang saja Teteh, insya Allah soal dana operasi nanti akan ada yang kasih. Yakinlah!

Duhai, betapa banyak sesungguhnya rezeki yang mengalir ke kocek indah ini...

Meskipun di kampung dan mepet sawah, sudah punya rumah milik sendiri, juga ada rumah peninggalan orangtua di Cimahi. Kini ditempati oleh anak-anak asuhku.

Sekarang, saya hanya ingin bebas dari tekanan, agar bisa terus menulis tanpa kudu dikejar-kejar setoran; cicilan mobil, belanja sehari-hari dan terutama dana pengobatan.

Eeeeh, apakah saya tidak tahu diri, tidak bersyukur ya, mendadak kini kepingin nian umrohan bareng keluarga?

Kubayangkan betapa nikmatnya melihat Haekal, Butet dan Seli beriringan memasuki Baitullah. Dua krucil kami si Zein dan Zia pun ikut serta. Dan kami akan solat berjamaah di Nabawi, berdoa khusuk di Multazam dan tempat-tempat mustajab lainnya.


Dalam dua tahun terakhir kuintip itu yang namanya internet marketing, eh, apa terbalik nih?
Oya, selama ini telah kuikuti jualan buku secara online, hasilnya baru kisaran' lumayanlah.
Maksudku, saya masih belum mampu banyak berbagi dengan orang yang tak mampu, anak-anak asuh hanya bisa dibilang dengan jari, isiiiin dakuuuuw!

Baru beberapa pekan yang lalu kontak tanpa sengaja dengan Aminah Mustari, rekanku tim kreatif di sebuah penerbitan di Depok, beberapa tahun yang silam.

"Ikutan Oriflame, yuuuk!" ajaknya, sama sekali tak mengejutkanku.
Karena ada beberapa teman mengaji juga telah pernah mengajakku dalam bisnis ini.
"Kira-kira bisa dibuat umrohan bareng gak yah?" tanyaku oon banget rasanya, hihi, dasaaaar!
"Udah banyak yang dapet tiket ke Eropa gratis Teh. Pasti bisa kok umrohan bareng asal kita tekun ngerjainnya."


Semangaaaaat, intinya; ayo, ikutanm bisnis menjanjikan ini; Oriflame!

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama