Review Jalan Panjang Menuju Pulang




Oleh : Diana Fitri

Judul : Jalan Panjang Menuju Pulang

Penulis : Pipiet Senja

Editor : Triana Rahmawati / Irwan Kelana

Cover : Resoluzy Media

Jenis Buku : Fiksi

Penerbit : Republika Penerbit

Tahun Terbit : Cetakan 1, April 2017

Jumlah Halaman :  296 halaman

Dimensi Buku : 13.5 x 20,5 cm

ISBN : 9786020822723

 

Sekelumit Tentang Isi

Keputusan apa yang akan kau buat saat dirimu menjadi anak tertua dari keluarga yang serbakekurangan dan lima adik yang masih mengenyam pendidikan? Tindakan apa yang bisa dilakukan, saat kau melihat ayahmu berjuang mempertahankan sekarung beras terakhir hasil panennya, dari tangan preman yang tanpa ampun mengangkut semua hasil kerja keras yang ia punya?


Di usianya yang masih belia, Fatin sadar bahwa selepas SMA ia tak boleh lagi menggantungkan hidup pada kerja keras orangtuanya. Perasaan itulah yang membawanya pergi ke Jakarta untuk bekerja sekaligus menuntut ilmu demi masa depan yang lebih baik. 

Tapi yang menunggu di luar kampung halamannya tak hanya soal karir dan ilmu, melainkan juga cinta, luka, dan penderitaan. Sayang, berbagai usahanya menyelamatkan diri malah membawanya masuk ke ancaman yang jauh lebih berat.


Berbagai tantangan dalam hidup, membawa Fatin jauh dari orangtua dan saudaranya. Beratnya beban yang ia bawa membuatnya tak sanggup segera kembali. Tak hanya jarak yang membentang, melainkan juga ancaman yang tiada habis membuat jalannya untuk pulang terasa begitu panjang.   


Seputar Fisik Buku dan Disainnya

Warna-warnanya yang lembut sangat saya sukai. Begitupun ilustrasi sosok wanita menggandeng seorang anak, tampak sesuai di cover buku ini. Begitu kita selesai membaca buku, kita akan paham siapa dua tokoh yang diilustrasikan di sampul buku. Pilihan warna hijau toska sebagai sampul buku juga mengingatkan saya pada warna-warna dominan masjid di masa kecil saya dulu, sesuai dengan isi buku yang membawa pesan ajaran agama Islam.


Ilustrasi pemanis pada tiap awal bab.


Picture: Ilustrasi di dalam buku

Tokoh dan Karakter

Fatin perempuan cantik, taat pada agama, cerdas, tapi polos.

Rimbong kaya, tampan, dikendalikan oleh istrinya

Rieki pemuda tampan, baik, terikat pada pekerjaannya

Frans Dominic kasar, punya trauma masa lalu, kriminal.

Alur dan Latar

Novel ini beralur maju dengan sudut pandang cerita orang ketiga. Alurnya sederhana, konfliknya berbumbu seperti kisah 'drama' di televisi, endingnya tertutup.

Latar cerita mengambil lokasi di desa, kota besar, perkantoran, bandara di Indonesia, dan beberapa tempat di Belanda.

Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini

Quotes yang dengan tegas dituliskan ulang di tiap akhir bab dan dicetak tebal merupakan ciri khas dari novel ini. Bagus sih, jadi kita sebagai pembaca mendapatkan semacam intisari pesan per bab nya dan tidak harus dipusingkan dengan mencarinya sendiri di dalam bacaan. Jika ingin mengulang baca secara selintas saja, kutipan yang ditebalkan ini juga membuat kita merasa nyaman.

“Hobi membaca ternyata sangat bermanfaat, terutama menghadapi situasi asing yang belum pernah dialami. Buku sungguh penyelamat situasi darurat.”

Halaman 36

“Dasar keimanan yang ditanamkan sejak kecil, sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang, bagaimana dia menyikapi kejadian, pengalaman dan trauma yang harus dijalaninya.”

Halaman 46

Picture: Kalimat berupa pesan yang ada di tiap akhir bab.

Catatan kaki yang menjelaskan arti bahasa asing yang dipakai dalam cerita juga ada di sini. Salah satunya karena latar novel ini yang mengambil lokasi di luar negeri.

Pesan dan sisi religinya sangat kental, bahkan ada dalam narasinya.

“Saatnya kita menghadapi kenyataan.”

“Bertemu dengan keluarga Mama!” tukas Ridho, menggandeng ibunya keluar pintu kedatangan.

“Jangan takut siapa pun lagi, janji?” bisik Fatin.

“Insya Allah, janji!”

“Kita hanya takut kepada Allah SWT.”

“Iya, tentu saja. Hanya takut kepada Allah SWT, titik!”

“Kita bersandar hanya kepada Allah SWT semata,” tegas Fatin yang segera diiyakan pula oleh Ridho.”

Halaman 240

Novel ini mendapatkan tanggapan yang cukup baik di Goodreads. Pembaca menyukai pesan-pesan yang ada di dalam buku dan kejutan di akhir cerita. Secara pribadi saya juga menyukai novel ini karena hal yang sama. Meski tokoh utamanya menurut saya terlalu polos untuk disejajarkan dengan karakter 'cerdas' yang ditekankan oleh penulis sejak awal cerita, tapi ini mungkin sengaja diatur demikian agar cerita memiliki kekuatan emosi, terbukti saya merasa geram dengan segala 'ketidaklogisan' Fatin dalam mengambil keputusan dalam urusan percintaan. Alur cerita dan gaya bahasanya yang sederhana dan drama membuat novel ini tidak membuat banyak kening berkerut saat membacanya. Saya juga bertanya-tanya mengapa tokoh Rimbong tiba-tiba berubah karakternya tanpa penjelasan yang lebih luwes dan logis. 

Tapi apapun itu, pesan moral dan religi yang ada di dalam cerita menjadikan novel ini layak untuk dibaca karena dapat mengingatkan kita pada hal-hal yang positif dan nilai-nilai spritual.


Siapa Pipiet Senja 

adalah putri seorang pejuang ’45, Mayor CHB SM. Arief dan Hajjah Siti Hadijah, kelahiran Sumedang 16 Mei 1956. Mulai menulis sejak remaja, 1975. Telah menulis ratusan novel remaja, dewasa, dan anak-anak juga ribuan cerpen, tetapi yang diterbitkan baru 185 buku.


Ia konsen menyebarkan virus menulis di kalangan TKW Hongkong, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Timur Tengah. Nenek empat cucu ini sering diundang sebagai pembicara dan motivator oleh berbagai perguruan tinggi, pesantren di tanah air, dan mancanegara. Ia telah melanglang buana ke 25 negara. Karyanya yang terbilang best seller, antara lain Jejak Cinta Sevilla, Cinta Dalam Sujudku, Para Pencari Keadilan, Romansa 2 Benua, Dalam Semesta Cinta, dalam Kalam-Kalam Langit (telah difilmkan).


Founder Pipit Senja Publishing House ini sering melakukan safari pondok pesantren dengan program Gerakan Santri Menulis. Ia telah menyunting buku meoar dan biografi tokoh antara lain; SNADA The Legend, Dua Kodi Kartika, Menggapai Cahaya KG. Rasman Saridin; Dari Penadah Narkoba ke Pemimpin Ummat, Meraih Pelangi Tri Handayani Penyintas Kanker Nasofaring, Umar Rusdi Teladan Dari Bumi Belitang Sumatera Selatan, 3 Jam 3,5 Milyar-Matahari Pecah di Langit Jakarta, diadaptasi dari kisah nyata Geri Busye, dan banyak lainnya.


Buku Jalan Panjang Menuju Pulang mendapatkan rating 4 di situs Goodreads.

 

Rekomendasi

Saya rekomendasikan buku ini pada pembaca dewasa yang mencari novel genre drama religi. Ada romance di sini, pesan moral dan agama Islamnya banyak, alur cerita dan gaya bahasanya termasuk sederhana, ada bagian alur yang mungkin akan terasa tergesa-gesa, ending tertutup dan menyimpan kejutan. Ada kemungkinan unsur penokohan tidak begitu disukai karena karakternya yang kontradiktif dan ambigu. Latar mengambil lokasi di Indonesia dan Belanda. Kisah Fatin di novel ini mirip kisah-kisah drama yang difilmkan yang dilengkapi dengan bumbu-bumbu cerita sehingga menarik dan mempunyai nilai jual. Apapun itu, pesan moral dan religi di dalam cerita membuat novel ini memiliki nilai tersendiri.

@@@

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama