Hari Kartini Untuk Cucuku









Pipiet Senja 

Hari ini adalah Hari Kartini ke-7 kalinya untuk Athena Qania. Cucuku kelima ini masuk TK umur 3 tahun. Dua tahun di Taman Kanak-Kanak, sekali saja ikut Hari Kartini.

Tak selamanya hatinya nyaman saat kelas Nol Kecil. Karena paling kecil kadang ada saja teman yang usil, bully.

Namun begitu kelas Nol Besar, dia mulai berani melawan. Boleh jadi karena mulai percaya diri, ia punya prestasi. Guru suka memujinya, terutama urusan menghafal dan bisa cakap Inggris.

Tanpa kursus loh. Mamanya yang mengajarinya bisa cakap bahasa Inggris. Manini mengajarinya bahasa Sunda.

Sejak masuk SD, Qania termasuk pintar. Mendapat pujian dari guru-gurunya. Nilai Matematika, IPAS, Bahasa Inggris, Indonesia dan Sunda tak pernah kurang dari 9.

Kelas 3 SD dia daftar sendiri Silat. Tiga tahun berturut-turun Qania menjuarai 1, 2 dan 3 Lomba Silat antar SD se-Depok.

Memasuki kelas 6, ia memilih stop silatnya. Fokus les GO dan les di sekolah, demi meraih nilai tinggi UAS.

Sesungguhnya jika dilihat nilai-nilai yang diperolehnya dan domisili, Qania bisa diterima di SMPN pilihannya.

Apalagi Qania banyak meraih prestasi. Piala Juara Srory Telling, Piala Juara Silat se-Depok dan Sertifikat-Sertifikat  Pemuisi Bahasa Inggris karyanya sendiri. 

Ya, Qania sering tampil deklamasi bahasa Inggris karyanya di Taman Ismail Marzuki, Seminar Nasional bersama Pipiet Senja dkk.

Umur, ya, sepertinya umurnya 12 tahun Mei 2025 ini, bisa jadi sandungan.

Persyaratan diterima SMPN diutamakan umur 13 tahun!

Jika ada Ujian Nasional, kami yakin Qania bisa meraih nilai tinggi. Namun, gara-gara peraturan aneh, menteri rezim sebelumnya, jadi mempersulit anak.

Hari Kartini terakhir di bangku SD, sejak pekan yang lalu. Qania sudah sibuk beli bahan. Kemudian keukeuh bikin sendiri bagian atasnya. Menjahitnya dengan jarum tangan. Ampuunlah nih bocah!

"Ini fashion show baju daerah, Qania. Harus baju daerah resmi," kata Manini Qania, terheran-heran lihat kegiatannya merancang, menjahit baju sendiri.

"Gaklah, boleh baju apa saja asal unik," kilahnya.

"Tanya Mama...."

"Boleh kata Mama."

"Dukung sajalah, Ma," ujar anakku.

"Lagian begini ya, Manini. Hari Kartini itu bukan urusan bajunya. Maksud Kartini otaknya, pemikirannya harus cerdas, maju ke depan. Sudah, ya Manini. Assalamu alaikum...."

Aku terkesima mendengar cakapnya, sebelum naik motor Mak Ojol. Bahkan sampai lenyap punggungnya di kelokan, aku masih terlongong bin terkesima.

Seakan baru menyadari bahwa bayi yang dulu pernah kuempengi. Kini lemikjrannya telahbtumbuh berkembang.

Qania lebih sering bersamaku sejak bayi. Karena mamanya sibuk, bapaknya entah ke mana.... 

Ya Robbana, lindungilah dan selamatkan senantiasa cucuku. Jauhkan dari marabahaya. Tetapkanlah iman Islamnya. 

Semoga  cucuku ini menjadi anak sehat, meraih cita-citanya, jadi perempuan perkasa yang mumpuni. 

Al Fatihah

Hari Kartini, pagi mendung, April 2025

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama