Surat Berdarah Untuk Si Nganu #3

8


Pipiet Senja 

Ingin kuwartakan kepada langit biru

Balada Si Takada Otake alias Si Nganu

Sejak timbul dari gorong-gorong itu

Telah semburat aura yang sarat dosa

Betapa tidak, Kawan!

Dia lahir dari rahim antah berantah

Penyebar petaka 

Yang tak sungkan bantai 

Santri dan Ulama

Dia menyeret selembar kepalsuan dalam genggaman

Mendadak bersipongang di singgasana kota

Gerombolan sipit pun gerak cepat

Menyuap cuan tak berseri

Menelikungnya dengan semesta janji8

Hari demi hari tiada henti umbar janji

Kerja kerja kerja

Bukan untuk rakyat kita

Semua buat oligarki

Hingga dibangun Ibukota baru

Menyisir tanah adat pribumi 

Lihatlah, jelata menjerit kelaparan

Antrian mengular panjang

Di istana malah pesta pora seraya joget 

Gemoy ria bersama para pengkhianat bangsa⁸di 

Lihatlah, anak haram Konstitusi

Tak cukup di situ

Paman, menantu bahkan anak, cucu

Meniru lempar sembako dari mobil mewah 

Ya Robbana!

Rakyat muak sudah

Diam makin ditindas

Bungkam pun kan mati jua

Mari, kita bergerak saudara sebangsa dan seperjuangan

Tak gentar lawan kezaliman 

Hanya satu kata yang tersisa

: Makzulkan Si Nganu

Allahu Akbar!

Merdeka!


Depok, 20 Maret 2024

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama