Ķejang Saat Tidur






Feni Linda Wati - Penyaji Pipiet Senja 

Assalamualaikum dan selamat pagi teman-teman dumayku. Walaupun hanya sebatas kenal lewat tulisan. Mari kita saling mendoakan, semoga hari ini dan kedepannya penuh dengan kebaikan untuk kita semua.

Walaupun beberapa orang juga temanku di dunia nyata.

Mari kita kembalikan manfaat sosial media yang sebenarnya (khususnya untuk aku pribadi)

Alhamdulillah tulisan ini bisa selesai. Karena sebenarnya sudah beberapa hari ditulis, tapi gak selesai-selesai. Karena walaupun anak-anak libur sekolah. Aktivitas emak gak ada liburnya(eh malah curhat 

Kejang Saat Tidur

Kamis kemarin (tgl 21 Des)adalah jadwal praktek dokter Annisa Sp.A di poli anak RS AWS. Beliau adalah dokter anak yang pegang divisi Neuro. Karena konsultan khusus syaraf anak belum ada di Samarinda. Jadi masih dipegang oleh dokter spesialis anak tapi fokus untuk pasien yang bermasalah dengan sistem syarafnya. Jadi kebanyakan pasien yang datang hari ini adalah anak-anak yang bermasalah dengan sistem syaraf mereka. Termasuk Alin.

Salah satu kelebihan Alin yang membanggakan untukku adalah dia mudah bergaul dan cepat dapat teman. Seperti hari ini dia dapat teman bermain. Anak perempuan seusianya. Kata Alin namanya Ainun. Karena dia dapat giliran duluan masuk ke ruang periksa dokter, dia akhirnya duluan antri obat ke farmasi. Melihatnya "seperti" tidak ada masalah. Bisa dipastikan dia juga ambil obat rutin di RS.

Saat di ruang tunggu farmasi  kami bertemu lagi dengan Ainun dan ibunya. Mereka duduk berdampingan bermain game di hp Alin secara bergantian (game 2 player). Kulihat sesekali mereka ketawa cekikikan.

Aku menyapa Ibu Ainun. Beliau bertanya dapat nomer antrian berapa. Saat itu kalau tidak salah ingat, ada sekitar 40 nomer di atas kami.

Aku memulai pembicaraan dengan bertanya "Ngambil obat kejang juga Bu?". Dan dijawab "iya." Setelah itu kami mulai bercerita tentang kejang anak-anak kami alami.

Ainun mengalami kejang saat tidur. Bayangkan tidur yang bagi kita adalah fase istirahat otak tapi bagi Ainun tidur justru menjadi masalah. Jadi kejang Ainun muncul saat perubahan dari fase bangun ke fase tidur. Ainun pernah sampai 2 hari tidak bisa tidur samasekali. Sampai matanya cekung dan harus dirawat berulang kali di RS.

Aku tanya apa pemicu kejang Ainun. Kata dokter kemungkinan Ainun pernah jatuh dan kepalanya kebentur sehingga yang meninggalkan cidera di otaknya.

Kebalikan dari Ainun. Aku justru sering dibuat khawatir kalau Alin tidur. Karena durasi sangat panjang. Bisa sampai 18 jam. Tidur siang hari ini besok jam 10an pagi baru bangun. Bahkan bisa ketemu siang lagi. Tapi kata dokter, panggil aja. Jika masih menyahut walaupun matanya masih terpejam berarti itu memang tidur. Tapi jika tidak menyahut. Berarti dia sedang kehilangan kesadarannya. Harus segera dibawa ke IGD.

Kembali tentang Ainun. Saya bisa membayangkan bagaimana sedih ibunya melihat anak tidak bisa tidur. Membayangkan bagaimana rasa takut beliau setiap melihat Ainun mulai mengantuk. 

Ainun mengalami kejang saat tidur mulai usianya 6 tahun lebih. Sekarang usianya sudah 9 tahun. Lebih mudah dari Alin 3 bulan. Dulu saat 6 th BBnya 30 kiloan. Tapi sejak mengalami kejang BBnya turun drastis. Sekarang usia 9 tahun BBnya 25 kg. Tapi dia masih lebih berisi dari Alin yang sudah 2 tahun lebih masih tetap di 22 kg. Ya disyukuri aja. Kalau kalau liat anak kelainan jantung lainnya BBnya lebih irit lagi.

Sebenarnya hasil Eeg Alin juga ada kejang saat tidurnya. Tapi "baru" stadium 2. Dan kata dokter syaraf ini hanya imbas kejang parsial(fokal) yang terjadi di otak kirinya. Semoga dengan rutin minum obat bisa dihilangkan.

Saat ini Ainun rutin minum 2 jenis obat sekaligus. Kata ibunya ini berhasil "meredam" intensitas kejangnya. Artinya hanya mengurangi, belum bisa benar-benar menghilangkan gejala kejang tidurnya.

Semoga dari tulisan ini, kita termasuk aku pribadi bisa mengambil hikmahnya.

Sudahkah kita bersyukur, karena diberi nikmat sehat. Bisa merasakan tidur nyenyak. Karena terkadang kita lebih sering mengeluh tentang apa yang tidak kita punya. Dan melupakan nikmat sehat yang diberikan Allah pada kita.

Samarinda, 26 Desember 2023

Emak ZiraNayaAlin ❤️

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama