Abu Ubaida Al Qassam: Digandrungi Emak-Emak Aktivis



Zainal Abidin

Penyaji Pipiet Senja 

Seliweran tentang Abu Ubaida di beranda FB, IG dan grup emak emak tukang demo, eh....

Siapakah sosok gagah yang selalu menutupi wajahnya itu?

Abu Ubaida adalah juru bicara militer Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Gerakan Perlawanan Islam, pejuang Hamas.

Abu Ubaida, sosok yang kata-katanya lebih dipercaya rakyat “Israel” dibanding kata-kata Netanyahu, sosok yang ancamannya direspon serius oleh rakyat “Israel” dibanding janji manis Netanyahu.

Belakangan ini, nama "Abu Ubaida" terus diulang-ulang banyak orang di Palestina dan dunia.

Pria bertopeng (Al-Mulatham dalam bahasa Arab) juga menampilkan dirinya pada Israel, di tengah pertempuran yang sulit, kompleks dan sengit.

Itu menjadikannya pahlawan baru bagi banyak pendukung Hamas di dunia Arab dan Barat, serta musuh yang membencinya yakni Israel dan para sekutunya.

“Abu Ubaida” telah muncul di layar media massa sejak 7 Oktober 2023, setelah Mohammad Al-Deif, komandan Al-Qassam, mengumumkan dimulainya Operasi Badai Al-Aqsa.

Kemunculannya dilakukan setiap beberapa hari sekali, melalui rekaman pidato, mengenakan seragam tentara kamuflase hijau, dan mengenakan keffiyeh merah.

Juru bicara Hamas, ia mempresentasikan sikap Al-Qassam dan berbicara tentang perkembangan dalam pertempuran sengit tersebut.

Sejak dimulainya perang Israel di Jalur Gaza, Abu Ubaida telah muncul sebelum atau sesudah setiap posisi yang menentukan.

Dia juga telah mengelola perang media dengan profesionalisme yang luar biasa di hadapan juru bicara Israel, menurut pendukung Hamas dari Palestina.

“Abu Ubaida” dikenal pertama kali pada tahun 2002 sebagai salah satu petugas lapangan Al-Qassam.

Dia berbicara kepada hampir semua media dan konferensi pers, namun tidak pernah memperlihatkan wajahnya, mengikuti contoh mantan Pemimpin Al-Qassam, Imad Aqel, yang dibunuh Israel pada tahun 1993.

Setelah penarikan Israel dari Gaza pada tahun 2005, “Abu Ubaida” secara resmi ditunjuk sebagai juru bicara Brigade Al-Qassam.

Pria tersebut berasal dari kota Naalia di Gaza, yang diduduki Israel pada tahun 1948, dan sekarang tinggal di Jabalia, timur laut Gaza, menurut informasi terbatas yang bersumber dari Israel.

Bersambung

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama