Dari Republik Wakanda ke Mahkamah Keluarga



Pipiet Senja 

Tibalah saat kita melihat dagelan

Para bedebah

Republik Wakanda

bertingkah 


Banyak yang mendadak berubah

Suka berjubah 

Selendang burdah

Petantang petenteng

Masuk pengajian, keluar musholah

Tanpa ragu lagi

Tiap sekejap gumam 

Masya Allah

Alhamdulillah Tabarakallah....


Padahal rakyat pinggiran 

Masihlah terkenang 

Sosok yang menyamakan suara azan

Dengan gonggongan anjing


Kini dia petentengan bersama

Gerombolan peci haji palsu

Mari kita teriakkan lantang:

Preeeet, preeeet, preeeetlah!


Ada pula yang mendadak doyan

Lari pagi ke pelosok negeri 

Ketuk pintu demi pintu

Antar sembako berisi

Susu, kopi, sarden, beras sekilo

Tak lebih jika ditotal hanya: 50 ribu saja


Tak ketinggalan ketua partai

Yang pernah bilang

"Kami tidak butuh suara ummat Islam!"

"Hei, kamu petugas partai, jangan lupakan itu!"


Baiklah, kami emak-emak pengajian

Takkan lupa koar-koarmu, Mboke

Mau jadi apa anak-anak ditinggal ke pengajian melulu?


Jadi apa sajalah yang utama berhati nurani

Dan jelas bukan seperti

Sosok bergincu merah

Sering bilang: aku masih cantik yoooo?

Preeeeet, preeet, preeeetlah!


Lihat, lihatlah, wahai saudaraku sebangsa dan setanah air

Gerombolan Oligarki siap melahap ini negeri 

Mereka sihir para pengkhianat Pertiwi

Dengan limpahan duniawi

Hanya demi hasrat dan ambisi

Para bedebah berebut dan berjamaah

Melahap suap demi suap najis negeri


Wahai, anak-anak sebangsa dan setanah air

Ingatlah sejarah Perjuangan para Bapak Bangsa

Yang telah rela korbankan jiwa raga Tanpa pamrih apalagi ambisi


Maka, marilah kita pilih pemimpin yang mumpuni

Yang akan membawa perubahan dan perbaikan

Menjunjung tinggi keadilan dan martabat bangsa

Tak sudi dijajah Oligarki 


Wahai, saudaraku sebangsa dan setanah air

Abaikan hasil arogansi

Karbitan Mahkamah Keluarga

Mari kita aminkan semesta  Nusantara

Demi Perubahan 

Merdeka

Allahu Akbar!


Jakarta, 27 Oktober 2023

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama