Marga T: Yang Menyembunyikan Diri



Halim HD

Namun tulisannya terus menyapa pembaca. Dengan 60-an novel, puluhan cerita pendek mengisi media cetak Indonesia, memasuki relung relung imajinasi kaum remaja mahasiswa pada akhir 1960, awal 1970.

Dengan produktifitas, nama yang menjulang ikut menciptakan genre novel di jagat perbukuan sastra, dia tetap tak ingin tampil di ruang publik. 

Ratusan surat pembaca di harian Kompas media cetakan lainnya memuat pertanyaan, permohonan untuk dikenalkan, siapa sebenarnya penulis novel, yang awalnya dimuat serial,  bersambung di harian Kompas, Karmila, Badai Pasti Berlalu, bergeming. Redaksi juga tak mampu membuat penulis dengan latar belakang studi kedokteran itu beranjak dari pilihannya untuk tak dikenal.

MARGA T nama penulis itu hanya menjadi imajinasi kaum remaja dan pemuda yang merasa terhibur, merasa simpati dengan tematik novelnya yang begitu lancar, enak dibaca tentang kehidupan keseharian kaum urban khususnya kaum muda. 

Jika kita tengok kecenderungan media dan kondisi kehidupan tulis menulis pada akhir 1960?-an awal 1970-an sampai 1980-an, kita menyaksikan begitu banyak orang ingin tampil seiring dimuatnya karyanya di media cetak, harian-mingguan-bulanan. 

Tapi tidak bagi MARGA T. Adakah dia figur dengan kondisi introvert? Atau dia sedang bermain petak umpet dengan para pembacanya, agar pembacanya makin penasaran. 

Suatu penjelasan singkat dari redaksi Kompas menyatakan, hanya mengirim salam kepada para pembacanya. Sementara obrolan lain menyatakan, bahkan redaksi Kompas pun hanya seorang-dua yang bisa mengontaknya .

Di antara kebanyakan penulis yang ingin masuk dalam ledakan popularitas, MARGA T memang jenis "makhkuk penulis yang lain", yang dengan asyek menikmati kesendirian di antara rasa penasaran pembaca penggemarnya yang terus menggebu. Dia bagaikan batu granit kediaman di antara debur rasa ingin tahu yang terus menggoda. 

Hari ini, sehari setelah wafatnya pada tanggal 17 Agustus 2023, dalam usia yang lumayan panjang, 80 tahun, MARGA T, justeru menemui pembacanya, mengenalkan nama aslinya, bahkan menampilkan fotonya yang nampak ceria, ramah kepada semua pembacanya yang pernah menikmati novel dan cerpennya. 

Selamat menikmati kesendirian dalam damai. 

(hhd. 18-8-2023)

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama