Habib Bahar Smith dan Sugengwaras



Kasus Identik

Sugengwaras

Jika dianalisis secara fragmatif komprehensif, ada kemiripan kasus penembakan terhadap Habib Bahar Smith oleh OTK dengan kasus penusukan terhadap Kol purn Sugengwaras oleh OTK  juga yang beda tempat dan waktu.

Identik...itulah kata kata yang tepat untuk kasus penembakan terhadap Habib Bahar bin Smith ( HBS) oleh orang tak dikenal ( OTK) di dekat Pusdiklatdishub, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada  Jum'at, 12 Mei 2023 pukul  21.00 dengan kasus penusukan terhadap Kolonel Purnawirawan Sugengwaras oleh OTK juga di jalan Kolonel Masturi, Cimahi, Jawa Barat pada 29 Desember 2022  pukul 14.30 WIB, yang didahului dengan pengawasan  dan pengintaian serta ekskusi saat yang tepat (tidak ada pengawalan.

Hati hati...Sugengwaras banyak pengawalan, jangan diikuti saat dikawal, buntuti terus saat sendirian.

Itulah cuplikan dari pengakuan pelaku penyerta saat dipersidangan di PN Bale Endah Bandung.

Pembuntutan oleh dua speda motor yang masing masing dikendarai oleh dua orang, dimana yang membonceng sebagai mobilisator, sedangkan dua orang yang dibonceng sebagai eksekutor.

Pada kasus saya, satu eksekutor menusuk langsung, satu lainya melindungi dari pandangan orang banyak, sedangkan pada kasus HBS satu orang menembak, satu orang lainya memunguti kelongsong.

Dalam waktu singkat dua ekskutor kabur kearah motor masing masing, menghilang dengan arah yang berbeda yang sudah direncanakan dengan cermat sebelumnya.

Sebagai proses hukum tetap berlaku azas praduga tak bersalah, namun layak diduga para pelaku berasal dari instansi yang sama dengan pelaku orang  yang berbeda, bekerja berdasarkan pesanan.

Telusur jalanya proses persidangan kasus saya terkesan ada permainan kerjasama antara penegak hukum  dengan pelaku yang sulit dibongkar dan dituduhkan sehingga hal yang mudah menjadi sulit, rumit dan berbelit belit.

Itulah kenapa dalam jalanya proses persidangan sampai persidangan yang ketujuh  cukup diwakili oleh tim hukum FPPI, sedangkan saya hanya hadir dua kali persidangan, karena saya sudah mengantisipasi / memprediksi permainan persidangan yang memuakkan, bersandiwara, bukan berdasarkan kejujuran, kebenaran dan keadilan yang hakiki, melainkan hanya proses persidangan abal abal yang akan berakhir dengan  kemenangan dan kebaikan pihak ekskutor.

Namun terkait kasus saya, sampai kapanpun akan saya kejar oknum penusuk terhadap diri saya, meskipun panjang dan berliku liku.

Jangan harap lolos, karena telah mencoreng marwah TNI, apa lagi MUKAMU sudah dikenal dan dihafal oleh orang banyak termasuk para tetangga dan sahabat sahabat dekatku.

Yakinlah cepat atau lambat, saya pastikan motif, dalang  dan tujuan akan terungkap dan terbongkar tak terkecuali para komplotan komplotanya.

Dalam prediksi saya, apa yang akan terjadi dalam jalanya proses persidangan HBS tidak akan jauh berbeda dengan kasus saya yang akan berakhir mengecewakan dan tidak mencerminkan rasa kejujuran, kebenaran dan keadilan.

Oleh karenanya, dengan melihat dan merasakan kasus kasus lain seperti kasus Km 50, kasus Ijazah palsu Jokowi dan kasus kasus lain yang serupa, sulit berharap kita untuk mendapatkan kejujuran, kebenaran dan keadilan, kecuali jika pemerintahan Jokowi sudah berakhir.

Saya mengucapkan bela sungkawa dan rasa keprihatinan yang mendalam kepada HBS, semoga Alloh SWT senantiasa tetap menjaga dan melindungi kita semua.

Saya yakin, kekuasaan dan kelengkapan sarana / prasarana belum tentu menjamin kemenangan dan keselamatan.

Bisa jadi Alloh Akan menyengsarakan dan memenderitakan oknum oknum ekskutor biar merasakan seperti penderitaan orang orang yang di ekskutor.


Marilah kita tetap istiqomah dan semangat untuk tetap menegakkan dan membela kejujuran, kebenaran dan keadilan dalam menggapai kebahagian dan keselamatan dunia akhirat umumnya dan bangsa Indonesia khususnya

Bagi para ekskutor, silahkan anda terbahak bahak saat ini, sebaliknya anda harus siap siap menerima keadilan dari Alloh SWT yang akan kami saksikan kelak

Memang, nampaknya benar belum tentu adil dan adil tidak mesti benar

Benar...bisa dikalahkan namun tetap tak bisa disalahkan, sebaliknya salah tak pernah bisa dibenarkan dan siap menerima Karma Alloh

*Rakyat harus yakin, bahwa TNI akan berada  pada rel yang lurus dan benar sesuai On The Track peran, fungsi dan tugas pokoknya sebagai pelindung, penjaga dan pembela kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan seluruh isi diatas dan didalam bumi pertiwi, manusia dan seluruh tumpah darah Indonesia*

ALLOHU AKBAR  

MERDEKA  

Bandung, 18  Mei 2023, Sugengwaras

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama