Panggilan Ibu Pertiwi


Panggilan Ibu Pertiwi
Pipiet Senja


Ketika mereka mengibarkan bendera palu arit
Seharusnya kita bukan sekadar geram dipendam
Tak lagi sekadar seminar-seminar tanpa aksi
Tetapi sudah saatnya berteriak lantang
Meraung dan menjerit hingga menggapai langit:
Lawan Komunis!

Bukan dengan tangis, miris bagai gerimis
Sebab genderang perang telah ditabuh
Maka inilah saatnya; Lawan PKI!
Hingga hancur lebur, merabuk menjadi debu

Ketika mereka berkoar-koar dengan tampang sangar
Teriak sana-sini membalikkan fakta sejarah
Yang sesungguhnya telah mereka gelar sejak Madiun berdarah
Ketika para ulama, santri dan prajurit berjuang meraih kemerdekaan
Mereka justru bersipongang membantai anak bangsa

Apakah itu hanya belasan?
Puluhan?
Ratusan?
Oh, wahai, anak negeriku, dengarlah!
Dengarlah sejarah bicara, anak-anak cintaku!
Ribuan korban dibinasakan oleh PKI saat itu
Dengan kejam luar biasa
Dengan keji, dengan bengis dan jahanam
Tak ubahnya para iblis dasar neraka merasuki jiwa mereka

Kenanglah pula saat mereka mengucurkan darah anak bangsa i
Sejarah mencatat peristiwa Gerakan 30 September 1965
Ibu Pertiwi kembali menangis, merintih pedih
Sementara mereka menari-nari dalam nyanyian Gerwani
Genjer-genjer, entah apa makna selain nyanyian kematian

Jiwa-jiwa yang yang tak kenal Tuhan
Jiwa-jiwa yang menolak semua agama
Jiwa-jiwa yang hanya menghamba marxisme, leninisme
Dan dewanya Mao Zhe Dong!


Mengapa harus melupakan sejarah bangsa negeri tercinta ini, Anakku?
Mengapa kita terus saja membiarkan teriakan-teriakan mereka
Sudahlah membalikkan fakta dan sejarah
Eh, ndilalah, menyebar fitnah keji pula
Merusak jiwa-jiwa mungil anak bangsaku
Sehingga otak nan lugu itu dicuci dengan lumpur komunisme

Apakah kita akan membiarkan tragedi berdarah itu terulang kembali, Anakku?
Tidak, tidak, dan tidaaak!

Saatnya kita merapatkan barisan
Kemudian tak perlu seminar-seminar lagi
Melainkan tembak langsung
Perangi mereka dan menghancurkannya hingga tak tersisa lagi
Di bumi pertiwi ini.

Mari kita gemakan takbir:
Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbaaar!

Cikarang Bekasi, 1 Juni 2016





0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama