Menyebar Virus Menulis

Tips Menulis Buku Dari Pipiet Senja

   
22
 
1
Bagi pecinta buku atau karya sastra, nama Pipiet Senja pasti bukan sosok yang asing. Perjalanan kariernya sebagai penulis sudah dimulai sejak umur 20 tahun. Selama itu pula, ratusan karya sudah dihasilkan. Buku-bukunya pun juga sudah beredar di pasaran. Di balik semangatnya untuk terus menulis, dalam tubuh Pipiet berdiam penyakit thalasemia atau kelainan darah bawaan yang mengharuskan dia untuk rutin transfusi darah setiap dua bulan sekali.
Namun, bagi Teh Pipiet Senja, menulis menjadi salah satu terapi sehatnya. Hidup sebagai penderita thalassemia, dengan Limpa yang sudah ditiadakan dari tubuhnya. Tahun 2013, beliau mengatakan di rawat di ICCU, jantung beliau hanya berfungsi 30% di dalam ruangan yang super steril itu beliau tidak diperbolehkan beraktivitas kemana-mana.
“Apa yang saya lakukan? Menulis ”. Di dalam ruangan yang steril itu, laptop dan peralatan tidak di perbolehkan masuk, hape juga tidak boleh dipegang pasien. “Dok, mau gak liat pasiennya gila? Sudah sakit gila pula?” ucap Teh Pipiet menceritakan lagi kisahnya.
“Wah, jangan dong, kenapa jadi gila?” ucap Teh Pipiet mengikuti perkataan dokter saat itu.
“Saya gila kalau tidak menulis, makanya jangan diumpetin dong hapenya…” jawab Teh Pipiet. Akhirnya sang dokter memberikan izin Teh Pipiet untuk menulis di Blackberry nya. Menulis bisa menjadi terapi, menulis bisa menunda kepikunan.
Terdapat slide materi yang disiapkan Teh Pipiet Senja, beberapa materinya mengenai kepenulisan. Menulis hanya berpegang dengan teori-teori tanpa mempraktikan, keinginan menjadi penulis hanya MIMPI. Untuk menjadi seorang penulis yang harus kamu lakukan adalah… menulis-menulis-menulis! tak peduli menulis apa, biarkan kata-kata mengalir-mengalir-mengaliiir.
Dan berikut tips menulis dari pipiet senja yang bisa kita pelajari :
  1.  Mulailah menulis setelah tahu apa yang ingin kita tulis
  2. Setting/latar jangan banyak-banyak, paling 1 atau 2 lokasi
  3. Karakter tokoh juga jangan terlalu banyak, tidak perlu dirinci secara detail
  4. Gunakan kalimat-kalimat yang komunikatif, tidak bertele-tele, dan jangan terlalu banyak memakai bunga bahasa
  5. Ambil tema yang jarang diangkat penulis lain, khas, unik, dan menarik
  6. Kirimkan naskah sebanyak-banyaknya, jangan menunggu naskah dimuat, teruslah menulis dengan tema baru
  7. Bila mentok/mandek ide di tengah jalan boleh di tinggalkan dan menggarap tulisan baru. Suatu saat kita bisa membuka file tersebut setelah merasa siap untuk melanjutkan / menuntaskannya
  8. Biasakan untuk memiliki catatan harian. Ketika kita menemukan ide dijalan umpamanya, cepat dicatat point / garis besarnya sebelum hilang dari pikiran
  9. Wajib untuk selalu meningkatkan wawasan melalui buku bacaan dan membandingkan karya-karya penulis dalam dan luar negeri
  10. Bakat hanyalah sekian persen, selebihnya adalah bagaimana mendisiplinkan diri untuk selalu menulis, menulis dan menulisss!
  11. Menulis itu sungguh menyenangkan. inilah sikap yg harus kita tanamkan pada diri sendiri
  12. Bila karya anda ditolak oleh redaksi, jangan pernah putus asa. menulis dan menulis lagi! Teror saja redaksi dengan tulisan kita, bukan dengan bom!
  13. Bergabunglah dengan paguyuban, organisasi / forum kepenulisan, sehingga kita bisa berbagi ilmu dan saling menyemangati untuk kreatif menulis.
  14. Bisa juga bergabung dengan milis-milis sastra di internet. Tetapi berhati-hati, jangan sampai terjebak kedalam suatu paham yang menyimpang dari ajaran, keyakinan dan kaidah-kaidah Islam
  15. Bila anda sudah merasa berjuang sedemikian keras dalam mencapai cita-cita sebagai penulis, tapi belum juga berhasi. Tak mengapa, mungkin Allah SWT telah menyediakan langkah lain yang lebih menguntungkan Anda di suatu tempat.

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama